ID / EN

Dorong Optimalisasi Konektivitas di Kalimantan Barat, PT PII bersama Kemenhub Jajaki Minat Pasar Proyek Bandara Singkawang

30 OKTOBER 2023

Dalam rangka mendorong partisipasi swasta dalam penyediaan infrastruktur skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PT PII bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Pemerintah Kota Singkawang Kalimantan Barat melaksanakan kegiatan Penjajakan Minat Pasar/Market Sounding untuk proyek Bandar Udara (Bandara) Singkawang di Jakarta pada Senin (30/10).

 

Acara Market Sounding ini dihadiri oleh Direktur Utama PT PII - M. Wahid Sutopo, Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Pendanaan dan Keuangan – Otto Ardianto, Pj. Walikota Singkawang yang diwakili oleh Asisten II Sekretariat Daerah Kota Singkawang – Sutiarno, Asisten Deputi Kerja sama Investasi Pemerintah dan Badan Usaha Kemeterian Koordinator Kemaritiman dan Investasi – Hari Kusmardianto dan diisi dengan pemateri seputar proyek KPBU Bandara Singkawang dari Kementerian Keuangan RI, Kementerian Perhubungan RI, PT PII dan K/L terkait serta para investor.

 

Adapun Proyek KPBU Bandara Singkawang yang berlokasi di Pangmilang Singkawang Selatan, Kalimantan Barat ini, rencananya akan dibangun dengan skema Design Build Finance Operate Maintain Transfer (“DBFOMT”) dengan periode konsesi selama 32 tahun (2 tahun masa konstruksi dan 30 tahun masa operasi), serta menggunakan skema User Charge sebagai skema pengembalian.

 

Direktur Utama PT PII, M. Wahid Sutopo menyampaikan bahwa PT PII telah diberikan kepercayaan oleh Kementerian Keuangan RI, Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Kota Singkawang untuk memberikan Fasilitas Penyiapan dan Pendampingan Transaksi / Project Development Facility (PDF) pada proyek Bandara Singkawang yang merupakan proyek Bandara pertama di Kalimantan yang menggunakan skema KPBU dalam pelaksanaannya.

 

Bandar udara merupakan salah satu infrastruktur yang memiliki peran penting dalam pembangunan nasional di mana bandara menjadi salah satu unsur pendukung utama pada konektivitas melalui transportasi udara yang semakin dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, kami berkomitmen memberikan dukungan untuk tujuan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat dengan didukung prasarana, sarana, dan utilitas yang memadai dalam mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing di pasar internasional khususnya untuk wilayah Kalimantan Barat.”, Ungkap Sutopo.

 

Ia juga menambahkan bahwa sebagai penyedia Penjaminan Pemerintah, PT PII senantiasa menunjukkan bahwa skema KPBU merupakan strategi dan solusi yang sangat efektif dalam meraih sasaran pembangunan secara lebih cepat dan tentunya dengan tata kelola yang baik. “Melalui pelaksanaan market sounding pada hari ini, diharapkan banyak calon investor yang tertarik sehingga proyek ini dapat segera terlaksana. PT PII siap untuk memberikan penjaminan untuk mendukung khusus program Pemerintah Kota Singkawang dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi khususnya di Kalimantan Barat dengan pembangunan Bandara Singkawang melalui skema KPBU,” tambah Sutopo.

 

Sementara itu Staf Khusus Menteri Perhubungan bidang Pendanaan dan Keuangan, Otto Ardianto menyampaikan bahwa kegiatan Market Sounding ini bertujuan untuk memperoleh masukan, tanggapan maupun minat terhadap KPBU dari calon investor, perbankan, asuransi serta para pelaku pasar dan pemangku kepentingan lainnya sebagaimana diatur di dalam Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang baru saja direvisi dengan Peraturan Menteri Nomor 7 Tahun 2023 tentang Pelaksanaan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.

“Saat ini pembangunan Bandara Singkawang telah kita mulai dan laksanakan melalui SBSN, APBN, dan CSR. Kemenhub bersama PT PII juga telah berkolaborasi untuk menata, sinkronisasi, dan pemutakhiran atas aspek hukum, teknis, dan finansial pada dokumen FBC Akhir untuk kemudian dapat ditawarkan kepada calon investor beserta lembaga keuangan terkait di dalam kegiatan Market Sounding pagi ini”, ungkap Otto.

 

Otto juga menambahkan bahwa Proyek Bandar Udara Singkawang merupakan salah satu di antara proyek infrastruktur yang memiliki instrumentasi pendanaan dan pembiayaan yang komprehensif. Pelaksanaan konstruksi Bandar Udara Singkawang yang telah berjalan yaitu melalui SBSN oleh Ditjen Perhubungan Udara. Sementara CSR dari para donator juga berjalan dan sesuai dengan target penyelesaiannya, yakni pada akhir tahun 2023. Sementara target operasi pada awal tahun 2024, dan selanjutnya, akan menjadi proyek KPBU dalam konteks Brownfield Project.

 

Progres pelaksanaan KPBU Bandar Udara Singkawang, saat ini sedang dalam proses penyelesaian tahap penyiapan KPBU, dengan output Kajian Akhir Prastudi Kelayakan atau Final Business Case (“FBC Akhir”). Nah, dari sini kita harapkan sudah ada rekan atau partner dari para investor yang hadir untuk dapat menjadi partner kita dalam proyek KPBU Bandara Singkawang”, ungkap Otto.

 

Dalam sambutannya, Pj. Walikota Singkawang yang diwakili oleh Asisten II Sekretariat Daerah Kota Singkawang, Sutiarno menyampaikan bahwa salah satu keunggulan terbesar Kota Singkawang adalah menjadi kota tujuan wisata sehingga sering disebut sebagai kota pariwisata. Kunjungan wisatawan di Kota Singkawang ditahun 2023 sampai dengan September untuk wisatawan domestik sebanyak 1.416.723 dan wisatawan mancanegara sejumlah 6.989, sehingga diharapkan perencanaan pembangunan Bandara Singkawang ini dapat menjadi sebuah langkah yang harus diwujudkan di Singkawang karena dapat menyeimbangkan kunjungan domestik dan mancanegara serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan juga meningkatkan pergerakan arus antar pulau”.

 

“Terima kasih kepada Kementerian Perhubungan dan PT PII yang telah melaksanakan Market Sounding ini sehingga diharapkan dapat mendorong percepatan Pembangunan Bandar Udara Singkawang ini”, tutup Sutiarno.

Back